Material

Mengenal Lamun Lebih Dekat

Disa Ayulia Agatha //May 05, 2020

Kalau dengar kata lamun, apa yang paling kamu ingat? Melamun? Atau ada hal lain? Tak banyak orang tau kalau kata lamun bukan hanya sebuah kata kerja, tapi juga salah satu nama dari tumbuhan yang biasa lebih dikenal sebagai seagrass. Lamun sendiri tumbuh di dasar laut dangkal dan dikategorikan sebagai tumbuhan tingkat tinggi seperti tumbuhan di darat pada umumnya loh!

 

Di Indonesia, lamun yang tersebar di sepanjang pantai memiliki kurang lebih 50 spesies. Keragaman dan kuantitasnya yang melimpah dimanfaatkan masyarakat pesisir salah satunya untuk kerajinan anyaman, obat, pupuk, bahkan penyaring limbah. 

 

Fakta menarik lainnya dari lamun adalah kegunaannya yang dapat menggantikan peran kayu sebagai bahan baku kertas. Kandungan selulosa atau seratnya yang tinggi serta tingkat pertumbuhan yang cepat dibandingkan kayu membuat lamun lebih tepat dijadikan bahan baku alternatif. Karena hal ini tidak heran jika lamun dinilai lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan kayu. Kehadirannya di dasar laut ternyata dapat mengurangi penebangan pohon-pohon di darat loh!

 

Namun yang pasti jika sudah digunakan sebagai bahan baku kerajinan hingga kertas, manusia tidak boleh lupa untuk tetap mengimbangi pemanfaatan dari lamun tersebut. Selain dengan melakukan budidaya secara konsisten, ada baiknya diteliti terlebih dahulu spesies lamun seperti apa yang tepat untuk digunakan. Jangan sampai hanya karena untuk menambah nilai ekonomi, malah mengorbankan kekayaan ekosistem yang sudah tercipta sejak awal.  

SHARE
POPULAR POSTS
Kayu
Kayu MDF, HPL, Decosheet, Apa Sih Bedanya?
Pernahkah kamu melihat kitchen set kayu dengan tampilan serba modern, elegan dan minimalis? Yap, pasti begitu menarik perhatian mata! Nah, di era modern saat ini, tampilan dapur juga menjadi peran penting dalam sebuah rumah, lho. Seperti yang kita ketahui, dapur merupakan ruangan untuk segala kegiatan memasak, menyiapkan makanan hingga penyimpanan bumbu masakan di rak susun. Oleh karena itu, dalam menentukan kitchen set, kamu perlu memperhatikan material jenis kayu apa yang digunakan. Sebab, material yang digunakan untuk kitchen set akan berpengaruh terhadap kekuatan, keawetan dan ketahanan suhu ketika kamu sedang memasak. Lantas, material jenis kayu apa yang cocok untuk kebutuhan memasak di dapur? Daripada penasaran, simak lebih lanjut perbedaannya di bawah ini ya!   1. Multiplek atau Plywood Jenis kayu pertama yaitu multiplek atau plywood. Material ini merupakan jenis kayu olahan terkuat dibandingkan jenis material lainnya. Proses pembuatannya sendiri yaitu menggunakan kulit kayu berlapis yang dipress dengan tekanan tinggi. Sehingga, tekstur lapisan kayu yang dihasilkan begitu rapat dan kuat. Hal itu lah mengapa multiplek dinilai sangat cocok untuk digunakan sebagai material kitchen set dapur. Selain memiliki daya tahan yang baik terhadap air material ini juga tidak mudah memuai, tidak mudah ditekuk dan awet. Jadi, dijamin aman untuk kamu menaruh segelas kopi panas di atas meja berbahan multiplek!   2. Kayu MDF Kayu MDF adalah sebuah papan yang terbuat dari campuran serat kayu/serbuk halus kayu lunak dan keras yang dipadatkan dengan perekat. MDF merupakan kepanjangan dari Medium Density Fiberboard dan merupakan jenis olahan kayu yang marak digunakan sebagai pengganti plywood. Pada umumnya, kayu MDF memiliki kepadatan yang sama seperti triplek atau papan. Permukaannya yang halus dan sangat kuat, jenis kayu ini kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan furnitur seperti meja, kitchen set, dan beragam furnitur tableware lainnya. Tak hanya itu, ternyata kayu MDF juga lebih fleksibel dengan beratnya yang cukup ringan, lho!   3. Kayu HPL Material selanjutnya apalagi kalau bukan kayu HPL atau High Pressure Laminate. Material ini merupakan bahan pelapis kayu berbentuk lembaran dengan beragam warna dan corak. Berbeda dengan dua material di atas, kayu HPL digunakan sebagai jenis finishing kayu atau penutup paling atas dari sebuah furnitur. Kelebihan dari kayu HPL sendiri yaitu terbuat dari resin dan decorative paper yang dapat memberikan kesan estetika dari kitchen set yang kamu miliki. Selain itu, jenis kayu HPL juga sangat mudah untuk dibersihkan dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, kebanyakan orang lebih memilih kayu HPL sebagai pelapis kitchen set mereka.   4. Decosheet Material terakhir merupakan jenis kayu yang serupa dengan material HPL. Namun, beda HPL dan Decosheet adalah pelapis lembaran decosheet terbuat dari bahan plastik yang lebih tipis dari HPL. Nama lain dari taconsheet ini memang cenderung lebih mudah robek, tak tahan panas dan lebih mudah memuai. Namun, bahannya yang tipis dapat mempermudah kamu untuk membentuk sesuai keinginan dan tidak mudah mengelupas saat dipasang untuk kitchen set. Agar penggunaannya lebih awet, disarankan menggunakan decosheet untuk jenis dapur kering yang tak mudah terkena air.  Harganya yang affordable, cocok banget nih buat kamu yang ingin memiliki kitchen set dengan budget murah!   Nah, itu dia beberapa material kitchen set kayu yang bisa kamu gunakan untuk dapur cantikmu. Bagaimana, sudah tahu kan mana yang paling tepat untuk kamu? Kitchen set sudah rapi, jangan sampai lupa perhatikan juga alat masak yang dipakai ya! Yuk, wujudkan dapur impianmu dengan berbagai kitchenware dengan bahan kayu berkualitas hanya di Dekornata!
read more
Produk Lokal, Kopi, Jenis Kopi
Robusta Atau Arabika? Ini Biji Kopi Yang Cocok Untuk Minuman Favoritmu!
Hampir seluruh orang di berbagai belahan menyukai minuman kopi. Jenis-jenis minuman kopi pun sangat variatif di berbagai negara. Mulai dari americano, cafe latte, cappuccino dan lain-lain. Cara menyeduh jenis-jenis minuman kopi pun juga beragam. Namun, ternyata memilih biji kopi yang pas dan sesuai juga dibutuhkan untuk menciptakan minuman kopi yang enak. Secara umum, biji kopi tersedia dalam 2 macam, yaitu robusta dan arabika. Di Indonesia sendiri, 2 macam kopi tersebut sangat mudah didapatkan. Kopi Indonesia yang terkenal adalah kopi arabika Gayo, kopi arabika Kintamani, kopi robusta Temanggung dan kopi arabika Toraja. Apa perbedaannya? Perbedaan kopi arabika dan robusta dapat dilihat dari sistem penanamannya, rasa, tingkat kafein dan harga. Apakah biji kopi arabika atau robusta yang lebih cocok untuk minuman kopi favoritmu? Yuk, kita bahas satu per satu!   1. Rasa Untuk segi rasa, jenis kopi robusta memiliki rasa yang cenderung kuat dan kasar. Namun, rasa yang dimiliki kopi robusta cenderung netral dan tidak variatif. Berbeda dibandingkan dengan kopi arabika yang memiliki rasa yang variatif tergantung dari asal bijinya. Kopi Indonesia dengan jenis arabika pun juga memiliki varian rasa yang unik dan berbeda dari setiap daerah. Perbedaan kopi arabika dan robusta dalam segi rasa lainnya adalah jenis kopi robusta lebih cocok untuk para pecinta kopi dengan taste yang lebih strong. Sedangkan rasa dari jenis kopi arabika cenderung lebih manis dan asam.  2. Aroma Perbedaan arabika dan robusta dalam hal aroma terbagi sebelum dan sesudah disangrai. Sebelum disangrai, kopi robusta memiliki aroma yang seperti kacang-kacangan. Sedangkan kopi jenis arabika memiliki aroma segar seperti buah blueberry sebelum disangrai. Setelah disangrai, jenis kopi robusta memiliki aroma yang tidak terlalu nikmat. Berbeda dengan jenis kopi arabika, jenis kopi ini mempunyai aroma seperti bunga, buah hingga kacang-kacangan setelah disangrai.  3. Tingkat Kafein Berbeda jenis kopi, berbeda juga tingkat kafeinnya. Perbedaan kopi arabika dan robusta dalam kandungan kafeinnya adalah, kopi robusta memiliki tingkat kafein yang lebih tinggi dibanding kopi arabika. Jenis kopi robusta memiliki kandungan kafein dua kali lipat lebih tinggi dibanding kopi arabika. Kopi robusta memiliki kafein sebanyak 1,8% hingga 4% sedangkan kopi arabika memiliki tingkat kafein sebanyak 0,9% hingga 1,4%.  Dari pembahasan tentang aroma, rasa dan kandungan kafein kopi robusta dan kopi arabika, kopi robusta memiliki rasa yang strong dan kafein yang lebih tinggi sehingga jenis kopi robusta lebih bagus untuk dicampur dengan bahan lain untuk dibuat menjadi jenis-jenis minuman kopi seperti cafe latte, cappuccino, atau frappuccino. Untuk jenis-jenis minuman kopi arabika, lebih cocok untuk diminum secara original tanpa campuran terlalu banyak bahan seperti americano atau long black. So, Sahabat Dekornata, minuman kopi favorit kalian lebih enak pakai biji kopi Indonesia yang mana nih? Apapun pilihan kopinya, tetep paling enak dinikmati sambil duduk-duduk santai di kursi teras dengan orang tersayang. Dekornata punya banyak pilihan kursi teras untuk menemani momen ngopimu, lho, klik di sini!
read more
Perawatan Tanaman
Ini 4 Cara Mudah Agar Tanaman Subur dan Terhindar dari Hama!
Memiliki hobi berkebun di sekitar rumah memang sangat mengasyikkan. Selain menyegarkan mata, momen yang paling ditunggu ketika menanam tanaman tentunya saat sudah berbuah tiba. Namun, merawat tanaman hias maupun tanaman untuk sayuran tentu memerlukan perhatian khusus. Seperti yang kita ketahui, terkadang tanaman yang sudah kita rawat sering layu atau tidak berkembang dengan baik. Kalau sudah begitu, pasti sedih banget kan? Salah satu penyebabnya bisa dari hinggapnya berbagai jenis hama tanaman seperti ulat, serangga, kutu, jamur ataupun tungau. Nah, supaya terhindar dari hama di tanaman rumah, yuk simak cara mengatasi hama tanaman hias agar bunga hias kesayanganmu tumbuh subur dan anti layu! Terapkan baik-baik di rumah ya.   1. Gunakan Pestisida Tanaman Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan menggunakan pestisida untuk tanaman hias. Pada umumnya, pestisida memang digunakan untuk membasmi organisme pengganggu tanaman. Kamu bisa gunakan pestisida alami baik berupa buah, daun maupun bagian tanaman dari tanaman tertentu seperti bawang putih, cabai, lemon, tembakau, daun tomat hingga kapur sirih. Siapkan bahan baku pestisida, hancurkan bahan tersebut dengan blender atau alat tumbuk. Lalu campurkan air dengan perbandingan 1:1 dan rendam selama sehari semalam. Jika sudah terendam semalaman, saring cairan pestisida dan tambahkan air dengan perbandingan 1:5. Selanjutnya, semprotkan cairan pestisida ke bagian tanaman yang terkena hama. Mudah banget kan?   2. Sediakan Tanaman Penangkal Hama Memiliki tanaman penangkal hama juga bisa menjadi solusi untuk menghindari hama di tanaman. Ada beberapa jenis tanaman hias yang bisa digunakan sebagai pembasmi hama di sekitar halaman rumah. Kamu bisa menaruh tanaman seperti tagetes (marigold), krisan, rumput serai, kemangi, bawang putih dan daun mint. Jenis-jenis tanaman hias ini tidak disukai oleh hama serangga, lho. Mengapa demikian? Karena berbagai jenis tanaman penangkal hama ini memiliki aroma yang menyengat dan begitu menusuk. Nah, agar tetap manis dipandang, kamu bisa gunakan cover pot anyaman untuk menanam jenis tanaman tersebut ya.   3. Menjaga Kualitas Tanah Menjaga kualitas tanah agar tetap subur juga menjadi salah satu cara terampuh untuk membunuh hama ulat bulu, lho. Kamu bisa memberikan nutrisi organik seperti kotoran hewan atau kompos alami secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah tanaman terserang hama dan penyakit tanaman. Bagi kamu yang memiliki tanaman indoor seperti janda bolong/monstera, usahakan untuk mengoptimalkan cahaya matahari, penyiraman yang tepat dan memberikan pupuk yang baik. Dijamin deh tanamanmu pasti semakin subur dan anti hama!   4. Gunakan Perangkap Lem Serangga Pernahkah kamu melihat pot tanaman yang diberikan botol plastik bekas air mineral? Ternyata, kegunaan botol tersebut memang sengaja digunakan untuk perangkap lem serangga, lho. Biasanya, botol plastik ini sudah dilumasi lem serangga agar memancing hama hinggap atau berkerumun di sekitar perangkap. Jika permukaan botol sudah dipenuhi serangga yang tertempel, kamu bisa bersihkan dengan menggunakan minyak lalu oleskan kembali botol plastik dengan lem serangga. Dengan begitu, tanaman di pekarangan rumah kamu akan lebih aman tanpa gangguan serangga ataupun hama.   Itu lah beberapa cara mudah agar tanaman hias semakin subur dan terbebas dari hama tanaman. Nah, bagi kamu yang memiliki banyak jenis tanaman hias dan ingin tertata rapi, gunakan lemari susun atau rak rotan cantik berkualitas dari Dekornata ya. Dapatkan sekarang juga untuk suasana rumah yang lebih sejuk dan nyaman!
read more
SIMILAR POSTS
Produk Lokal
Mengapa Harus Produk Lokal?
Akhir-akhir ini kamu sadar gak sih kalau influencer-influencer di Indonesia mulai endorse produk-produk lokal Indonesia? Hal itu disebabkan oleh kualitas produk-produk lokal yang sudah semakin dipercaya karena mulai setara dengan brand asing. Bahkan tidak jarang lho produk lokal negeri ini dianggap sebagai produk impor. Berbagai produk lokal pun juga hadir sebagai representasi warisan budaya lokal. Misalnya seperti batik, kerajinan anyaman, kain tenun, dan masih banyak lagi. Tanpa kita sadari semakin banyaknya produk lokal yang terjual, semakin besar juga peluang sebuah budaya lokal untuk lebih dikenal. Lalu sebenarnya seberapa dampaknya sih usaha-usaha lokal untuk Indonesia sendiri? Dengan Membeli Produk Lokal Baru, Kita Membuka Lapangan Pekerjaan Baru Usaha-usaha lokal yang diminati masyarakat Indonesia kebanyakan berasal dari dunia kuliner, kriya, fashion, perfilman, dan lain-lain. Maka tak heran bila usaha lokal bisa memberikan lapangan kerja bagi sekitar 18,1 juta orang di Tanah Air. Jadi bila kamu sering membeli produk lokal, secara tidak langsung sudah turut membantu penyediaan lapangan kerja bagi banyak orang, lho! Mengangkat Kehidupan Pengusaha Lokal  Lewat kemudahan penjualan online yang menggiurkan, para pengusaha lokal saat ini memiliki wadah yang sangat luas untuk mengembangkan pasarnya. Tidak hanya lewat berbagai e-commerce, produk-produk lokal kini sudah banyak bermain lewat iklan di berbagai platform media sosial. Selain menopang kehidupan para pemilik usaha lokal, kemudahan ini tentunya berefek positif terhadap pendapatan daerahnya sendiri bahkan negara.   Tingginya Minat Produk Lokal, Bagian dari Pelestarian Budaya Kamu ingat ga ada masa di mana banyaknya usaha batik sedang merajalela? Berkat kegigihan para pelaku usaha batik, akhirnya kini batik lebih dihargai keberadaannya dengan adanya penetapan batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Selain itu dengan membeli produknya, secara tidak sadar konsumen juga turut teredukasi budaya tersebut.
read more
Pengusaha Lokal
Yuk Jadi Pengusaha Lokal!
Memiliki bisnis kini menjadi salah satu impian khususnya bagi sebagian besar anak muda. Tidak punya background yang berkaitan dengan bisnis, bukan berarti kamu tidak punya kesempatan untuk itu. Kemajuan informasi mempermudah seseorang untuk menjadi seorang enterpreneur bahkan tanpa membutuhkan pendidikan formal di bidang terkait. Tetapi di balik semua itu, kamu membutuhkan strategi yang tepat untuk mempertahankan bisnismu di tengah persaingan yang sangat ketat. Memulai usaha tidak selamanya diawali dengan konsep yang rumit kok! Bila kamu kesulitan untuk mencari strategi yang tepat, kamu dapat memulainya dari sudut pandang paling sederhana yaitu permintaan pasar konsumen di Indonesia. Misalnya, di Indonesia usaha yang tidak pernah ada matinya adalah kuliner. Selain kamu bisa mengamati tren yang ada,  kamu juga bisa lho mengeksplor kebudayaan negeri ini yang penuh dengan makanan khas daerahnya. Apalagi kebudayaan Indonesia punya segudang keragaman. Selain itu mencari modal usaha sekarang tidak sesulit dulu. Kalau dulu untuk bisa mendapatkan modal usaha minimal harus punya aset yang mewah, maka sekarang mendapatkan modal usaha bisa dilakukan dengan banyak cara kreatif. Apalagi sekarang banyak platform yang dapat mempertemukan kamu dengan para calon pemodal. Terakhir, sudah saatnya untuk meningkatkan skill yang dapat mendukung usaha. Sekarang ini orang bisa dengan gampang belajar fotografi, video editing, digital marketing, dan skill-skill lainnya yang mana bisa menjadi modal dasar yang sangat penting untuk membuka usaha. Tak perlu kursus mahal-mahal, semua ilmu itu bisa kamu dapatkan cuma-cuma melalui video-video YouTube atau tutorial-tutorial di internet. Nah, dengan banyaknya kemudahan yang sudah dijelaskan di atas, maka seharusnya tak ada lagi alasan bagi banyak orang untuk enggan menjadi seorang pengusaha. Bagaimana? Siap menjadi pengusaha? 
read more
Kayu
Kayu Dekornata, Kayu Bersertifikasi
Isu pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim global (climate changes) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Berkurangnya fungsi hutan sering dijadikan sorotan mengingat tingginya penebangan liar yang terjadi. Bahkan efeknya juga berujung pada kekhawatiran masyarakat untuk memanfaatkan kayu dalam kehidupan sehari-hari. Tapi tenang dulu, memakai produk kayu tidak selamanya membahayakan lingkungan kok! Sebab kamu bisa membeli produk yang berasal dari kayu bersertifikasi alias legal untuk diolah. Ketika kamu peduli dengan bahan kayu yang digunakan, sebenarnya kamu sudah turut peduli dengan bumi, loh! Penasaran seperti apa kayu bersertifikasi itu? Nah, sekarang waktunya untuk mengenal lebih lanjut mengenai kayu bersertifikasi.   Sesuai dengan komitmen kami, Dekornata memastikan bahwa supplier kayu dan kayu yang digunakan oleh para pengrajin memiliki Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SLVK). Memangnya SLVK itu sendiri apa sih? SVLK merupakan sistem verifikasi legalitas kayu yang sudah diakui secara internasional. Sehingga semua kayu yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia memiliki status legalitas yang lebih kredibel.   Kayu yang memiliki SLVK tentunya memiliki manfaat yang jauh lebih menguntungkan bagi kehidupan alam, loh! Misalnya, menjadi salah satu upaya mengatasi persoalan penebangan liar. Karena SLVK menjadi alat verifikasi legalitas yang bersifat kredibel, efisien dan adil bagi seluruh pihak. Selain itu, SLVK juga bisa memperbaiki administrasi tata usaha kayu hutan secara efektif. Yang terakhir, dengan adanya SLVK dapat terbebas dari sistem pemeriksaan berbiaya tinggi.   Jadi, kamu tidak perlu khawatir dengan produk-produk yang telah kamu beli di Dekornata. Selain kenyamanan untuk Sahabat Dekornata, prioritas kami yang lainnya adalah menjaga kelestarian habitat di mana kayu-kayu kami berasal. Isi bumi memang boleh dimanfaatkan sebaik mungkin, tapi jangan lupa dikembalikan (lewat regenerasi) ya!
read more