Seiring dengan kebahagiaan kelahiran buah hati, pasti Sahabat Dekornata sudah seringkali mendengar kata tentang "baby blues" yang memungkinkan dialami oleh ibu pasca melahirkan.
Namun, Sahabat Dekornata tau nggak sih? Kalau ternyata, pak suami juga dapat mengalami emotional damage setelah kelahiran anak, lho! Fenomena ini bisa dikenal sebagai "baby blues" pada laki-laki atau postpartum depression.
Pengertian Baby Blues Pada Paksu
Baby blues pada paksu atau pak suami ialah kondisi psikologis yang terjadi setelah pasangan memiliki bayi. Meskipun hal tersebut sering terjadi saat ibu yang baru saja melahirkan, namun postpartum depression atau depresi yang dialami juga bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan mental pak suami lho, Sahabat Dekornata!
Ciri-ciri Baby Blues pada Paksu
1. Perubahan Mood yang Tidak Stabil:
Adapun ciri-ciri yang mungkin dialami yakni, fluktuasi mood yang tidak stabil. Saat depresi, paksu akan merasa senang dan bersyukur atas kehadiran sang buah hati, namun bisa tiba-tiba merasa cemas atau sedih tanpa alasan yang jelas.2. Kecemasan yang Meningkat:
Setelah sang ibu melahirkan, coba bicarakan perasaan terkait kecemasan dan kekhawatiran pak suami. Karena rasa cemas dan khawatir yang dirasakan ibu juga dapat dirasakan Paksu ketika ia merasa terbebani akan masa depan dan tanggung jawab kedepannya sebagai orang tua. Paksu mungkin akan merasa tidak siap atau khawatir karena tidak bisa memberikan dukungan yang cukup bagi pasangan dan buah hati. 3. Gangguan Tidur atau Ketidakmampuan untuk Tidur:
Selain itu, pak suami yang mengalami gejala depresi atau postpartum depression akan merasakan kesulitan tidur atau insomnia. Insomnia pada Paksu ini bisa disebabkan karena adanya ketidaknyamanan emosional yang mungkin terpendam. Jadi, komunikasi dan saling mengungkapkan perasaan selama ada di fase hamil hingga melahirkan.Yang harus dihindari, pasca melahirkan, pak suami juga bisa merasa terisolasi dan kesepian karena peran barunya sebagai orang tua. Paksu mungkin akan merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan mereka kepada orang lain, bahkan kepada pasangan mereka sendiri.
4. Perubahan dalam Pola Makan atau Berat Badan:
Yang satu ini harus diperhatikan lebih ekstra! Sama seperti yang terjadi pada ibu, seorang ayah yang sedang mengalami baby blues juga dapat berubah pola makannya lho, Sahabat Dekornata! Perubahan tersebut bisa menjadi berlebihan atau justru kekurangan makan. Hal ini tentu akan mengakibatkan perubahan berat badan yang malah pada ujungnya bisa membuat Paksu lebih rentan stres.Cara Mengatasi Baby Blues pada Paksu
1. Pillowtalk
Komunikasi terbuka dengan pasangan atau teman terpercaya bisa dapat membantu mengurangi beban emosional. Dalam suasana yang santai, pillow talk ditempat tidur yang nyaman bisa menjadi momen yang menghangatkan hubungan.Cobalah untuk melibatkan pasangan dalam percakapan yang bermakna dan jujur selama 20 - 30 menit sebelum tidur.
2. Carilah Dukungan Profesional
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika ciri-ciri postpartum depression berlangsung lebih lama atau menjadi lebih intens ya, Sahabat Dekornata! 3. Berpartisipasi dalam Peran Orang Tua
Aktif terlibat dalam perawatan dan pengasuhan anak dapat membantu Paksu merasa lebih terlibat dan mendukung.Jadi perlu di ingat ya Sahabat Dekornata, bahwa baby blues syndrome bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele dan perlu diwaspadai. Apabila pak suami telah menunjukan gejala depresi di atas, maka keluarga, atau orang terdekat harus segera bertindak dan memeriksakan kondisi pak suami ke dokter terkait.